Wednesday 28 August 2013

SISIFOS ~ Penipu yang Cerdik

Sisifos adalah pendiri sekaligus raja di Efira (Korinthos). Dia adalah putra Aiolos dan Enarete. Dia merupakan saudara Kretheus, Athamas, Perieres dan Salmoneus. Sisifos menikahi Pleiad Merope dan menjadi ayah Glaukos, Ornition, Thersandros, dan Almos. Sisifos adalah orang yang mempelopori penyelenggaraan Pesta Olahraga Tanah Genting, yang dia gelar untuk menghormati Melikertes, putra Athamas dan Ino. Sisifos terkenal akan kecerdasannya, dan memiliki reputasi sebagai salah satu manusia paling cerdik yang pernah ada. Dia berhasil menemukan ternak yang telah dicuri oleh Autolikos, salah satu pencuri paling lihai di dunia. Sebagai balasan atas perbuatan Autolikos, Sisifos menyetubuhi anak perempuannya, Antikleia. Beberapa penulis menyebutkan bahwa Odisseus adalah putra Sisifos, bukan putra Lairtes, yang merupakan suami sah Antikleia. Pendapat ini muncul karena Odisseus tumbuh menjadi orang yang amat cerdik sehingga diduga bahwa dia mewarisi keceerdasarnnya dari Sisifos. Meskipun demikian, pendapat tersebut cukup meragukan. Odisseus pernah bertempur dalam Perang Troya, dan Sisifos juga memiliki keturunan langsung yang bertempur dalam konflik itu, yaitu Sarpedon, pemimpin Likia yang membantu Troya. Namun Sarpedon adalah anak dari cicit Sisifos. Sisifos juga memiliki cucu yaitu Bellerofon sang pahlawan, yang hidup sezaman dengan Perseus sebelum masa Odisseus.

Arti dari Nama - Nama Tokoh dalam Mitologi Yunani

Kali ini saya akan share tentang arti dari nama tokoh dalam mitologi Yunani.

1. Gaia : Bumi
2. Uranus : Langit
3. Pontos : Laut
4. Zelos : Kegigihan dan Semangat
5. Nike : Kejayaan
6. Kratos : Kekuatan

  Kratos

7. Bia : Tenaga
8. Terpshikore : Kegembiraan Menari
9. Adefagia : Kerakusan dan Keserakahan
10. Hippodameia : Penjinak Kuda
11.Kerberos/Cerberus : Iblis dari Liang

 Kerberos/Cerberus
12. Pasifae : Menyebarkan Cahaya
13. Stheno : Kuat
14. Niks : Malam
15. Keto : Raksasa Laut
16. Gorgon : Mengerikan
17. Thoosa : Kelincahan dan Kecepatan
18. Aither : Atmosfer
19. Hemera : Siang
20. Hipnos : Tidur
21. Thanatos : Kematian
22. Pegasus : Petir
23. Moirai : Takdir
24. Moros : Ajal dan Malapetaka
25. Eris : Perselisihan
26. Nemesis : Pembalasan
27. Aiolos : Angin
28. Hebe : Masa Muda
29. Geras : Masa Tua

Sunday 25 August 2013

YUSTISIA ~ Dewi Keadilan


Yustisia/Yustitia (bahasa Latin : Iustitia; bahasa Inggris : Lady of Justice; Dewi keadilan Romawi), adalah personifikasi alegori yang mendasari sistem hukum.

Sejak Renaisans, Yustisia digambarkan sebagai seorang perempuan yang membawa pedang dan timbangan, dan kadang-kadang memakai penutup mata.

Saturday 24 August 2013

CHEVAL MALLET ~ Kuda Setan dari Perancis


Cheval Mallet adalah hewan mitologi yang dipercayai oleh sebagian besar rakyat di Negara Perancis sebagai kuda setan yang menakutkan. Cheval Mallet biasanya akan hadir pada tengah malam dengan dilengkapi pedal dan pelana layaknya kuda tunggangan. Barang siapa yang terbujuk dan terlanjur menaikinya, maka tidak akan bisa pulang kembali terkecuali mendapatkan rapalan semacam mantra drn do'a khusus dari paranormal yang bisa melakukannya.


Penggambaran Cheval Mallet

PAN ~ Sang Dewa Hutan


Pan


Pan

Pan adalah dewa hutan. Ayahnya adalah dewa Hermes, sedangkan ibunya adalah Penelopeia atau mungkin putra Driops. Pan juga adalah dewa pelindung para gembala.

Pan adalah makhluk mirip satir dengan kepala dan dada manusia, namun di bawah perutnya, dia memiliki kaki kambing. Pan juga memiliki tanduk pada kepalanya. Biasanya dia terlihat di hutan dan pegunungan di Arkadia. Pan juga ikut serta dalam rombongan Kharites.

Kata panik berasal dari namanya, karena dia sering mengagetkan para pengelana, terutama ketika dia meniup keong (kerang).

 Alat musik milik Pan (Syrinx).

Pan juga memainkan pipa gelagah, sebuah alat musik yang dia ciptakan yang di kemudian hari sering dimainkan oleh para gembala. Diceritakan bahwa Pan mencitai seorang wanita pemburu bernama Syrinx dan ingin memperkosanya. Syrinx berusaha melindungi keperawanannya dan melarikan diri dari Pan. Ketika menemui jalan buntu, Syringx berdoa kepada para dewa supaya dilindungi. Para dewa menjawab doanya dengan cara mengubahnya menjadi gelagah di pinggiran sungai. Pan akhirnya mengambil beberapa batang gelagah itu dan mengikatnya menjadi satu, lalu menggunakannya sebagai alat musik tiup yang disebut "syrinx".

Dalam kisah lainnya, Pan pernah berlomba melawan Apollo dalam sebuah kontes musik. Jurinya adalah tiga dan salah satunya adalah Midas, raja Lydia yang memiliki sentuhan emas. Pan memainkan syrinx sedangkan Apollo memainkan lira. Semua juri menyatakan bahwa Apollo adalah pemenangnya, kecuali Midas. Akibatnya Apollo marah kepada Midas dan mengubah telinganya menjadi telinga keledai.

Pan dianggap sebagai dewa muda, seperti Dionisos, Herakles, dan Dioskuri.

12 TUGAS HERAKLES ~ Tugas yang Tidak Bisa Dilakukan Manusia Biasa


Dua Belas Tugas Herakles


1. Membunuh Singa Nemea


Tugas pertama Herakles adalah membunuh Singa Nemea. Singa itu memiliki kulit yang tebal dan tidak dapat ditembus oleh senjata apapun. Singa Nemea merupakan anak dari Orthos dan Ekhidna.

Singa Nemea

Herakles tinggal di Kleonai dengan seorang pekerja bernama Molorkhos, sebelum kemudian pergi ke Nemea. Molorkhos ingin melakukan pengurbanan untuk Herakles namun Herakles menasehatinya bahwa lebih baik dia melakukan pengurbanan untuk Zeus. Akhirnya diputuskan bahwa Molorkhos akan melakukan pengurbanan untuk Zeus jika Herakles mampu menyelesaikan misinya dalam waktu tiga puluh hari, jika lebih maka Molorkhos akan melakukan pengurbanan untuk Herakles.

Herakles mendatangi singa buruannya dan menjebaknya di sebuah gua dekat Nemea. Karena singa tersebut tidak dapat dilukai oleh senjata, Herakles akhirnya memutuskan untuk menyerangnya dengan tangan kosong. Mereka berdua bertarung secara keras dan Herakles berhasil menang setelah mencekik sang singa sampai mati. Herakles lalu menguluti singa itu dan menjadikan kulitnya sebagai jubah.

Herakles berkelahi dengan Singa Nemea

Molorkhos sudah hendak melakukan pengurbanan untuk Herakles, namun tiba-tiba Herakels datang dengan membawa kulit Singa Nemea. Akhinya Molorkhos mengubah tujuan pengurbanan menjadi untuk Zeus.

Menurut beberapa pendapat, Euristheus sangat ketakutan ketika melihat Herakles datang dengan mengenakan jubah kulit Singa Nemea. Karena itu Euristheus memerintahkan bahwa untuk tugas-tugas selanjutnya, Herakles hanya boleh hadir di luar gerbang kota jika telah melaksanakan tugasnya.

2. Membunuh Hidra Lerna

Tugas kedua Herakles adalah membunuh Hidra yang tinggal di mata air di dekat Lerna, Argolis. Hidra adalah makhluk yang memiliki banyak kepala. Jumlah kepalanya bervariasi menurut beberapa sumber. Biasanya disebutkan kepalanya ada sembilan. Salah satu kepalanya abadi. Sedangkan kepala-kepala lainnya lebih mematikan karena jika dipotong maka akan tumbuh dua kepala baru.

Hydra Lerna

Selain itu, Herakles juga harus menghadapi kepiting raksasa yang dikirim oleh Hera. Herakles mesti membunuh kepiting itu terlebih dahulu sebelum berhadapan dengan Hidra. Setelah kepiting itu mati oleh Herakles, Hera menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang Cancer.

Karnikos diinjak oleh Herakles

Dengan dibantu oleh keponakan sekaligus rekannya, yakni Iolaos, Herakles pun berusaha mengalahkan Hidra. Setiap kali Herakles memotong salah satu kepala Hidra, Iolaos langsung membakar leher Hidra sehingga kepalanya tidak dapat tumbuh lagi. Setelah mengalahkan Hidra, Herakles mengubur kepala abadinya di bawah sebongkah batu besar. Darah hidra mengandung racun yang sangat kuat, karna itu Herakles mencelupkan semua anak panahnya ke dalam darah Hidra. Dengan demikian, Herakles memiliki anak panah yang amat mematikan, yang kelak akan merenggut nyawanya juga.

Herakles dan Iolaos melawan Hidra Lerna

Akan tetapi, Euristheus tidak bersedia mengakui tugas ini karena menurutnya Herakles berhasil mengalahkan Hidra dengan dibantu oleh orang lain, sedangkan Herakles harus melaksanakan tugasnya sendirian. Akibatnya Herakles pun menerima satu tugas tambahan.

3. Menangkap Rusa Kerinitia


Pada tugas ketiga, Herakles harus menangkap Rusa Kerinitia yang hidup di hutan Kerinitia. Hewan itu memiliki tanduk emas dan kuku perunggu. Rusa itu adalah hewan suci dewi Artemis. Sang dewi sendiri memperolehnya dari Taigete, seorang Pleiad, sebagai balasan karena telah menyembunyikannya dari Zeus, meskipun Artemis gagal. Artemis telah mengubahnya menjadi seekor kijang betina dengan tanduk emas.

 Rusa Kerinitia

Penyair asal Iskandariyah, Kallimakhos, memberi penjelesan yang berbeda mengenai Rusa Kerinitia. Dalam Himne untuk Artemis, dikisahkan bahwa Artemis muda menemukan lima rusa di tepian sungai Anauros, di bawah perbukitan Parrhasia. Artemis merasa heran dengan ukuran rusa-rusa itu, yang lebih besar daripada banteng serta memiliki tanduk emas di kepala mereka. Artemis berhasil menangkap empat di antaranya dan menjadikan mereka sebagai penarik kereta perangyna. Sementara itu rusa kelima kabur sampai ke hutan Kerinitia. Di sana hewan itu kemudian dikenal sebagai Rusa Kerinitia dan menjadi hewan suci dewi Artemis.

Berdasarkan penyair Pindaros dalam Ode Olympus III, Rusa Kerinitia adalah Taigete itu sendiri. Herakles mengejar sang rusa sampai ke utara ke daratan Hyperboreia. Di sana dia mnyadari bahwa dirinya berada di tengah hutan yang dipenuhi pohon-pohon zaitun yang indah. Herakles sangat menyukai pohon-pohon itu sehingga dia pun membawa pulang beberapa pohon dan menanamnya di Olympia.

Rusa Kerinitia mampu berlari dengan sangat cepat. Herakles butuh waktu selama sepuluh tahun untuk dapat menangkapnya. Dia melumpuhkan sang rusa dengan cara menembahkkan panah ke kukunya. Rusa itu pun berhasil ditangkap tanpa dibunuh.

 Herakles memanah Rusa Kerinitia

Ketika Herakles kembali ke Tyrins sambil membawa sang rusa, Artemis melihatnya. Artemus marah karena Herakles telah lancang menangkap rusa kesayangannya dan sang dewi sudah mau menyerangnya. Untung saja, Herakles dengan cepat menjelaskan alasan mengapa dia menangkap Rusa Kerinitia. Artemis pun tak lagi marah karena Herakles meyakinkan dirinya bahwa rusa itu tidak terluka. Herakles lalu membawa Rusa Kerinitia ke Tyrins.

4. Menangkap Babi Erimanthios


Dalam tugas keempatnya, Herakles mesti menangkap Babi Erimanthos. Dalam perjalanannya, Herakles mengunjungi seorang kentaur bernama Folos, yang tinggal di Gunung Foloi. Gunung itu dinamai sesuai nama sang kentaur. Folos memiliki minuman anggur yang wangi untuk memancing Babi Erimanthos. Sayangnya, wangi anggur itu malah menarik perhatian para kentaur lainnya di sekitar gunung.
Para kentaur pada awalnya tinggal di Magnesia, Thessalia, sampai suku lapith mengusir mereka setelah terjadinya insiden pada pesta pernikahan Peirithos, raja Lapith, dan Hippodameia. Sejak itu para kentaur pindah ke sekitar Gunung Folos di Arkadia. Para kentaur, yang kesadarannya sudah dipengaruhi oleh wangi anggur, menyerang Herakles. Akibatnya Herakles harus balas menyerang dan dalam prosesnya dia membunuh beberapa kentaur dengan panahnya. Pada akhirnya para kentaur itu pun mundur. Setelah konfliknya selesai, Folos secara tidak sengaja menjatuhkan panah beracun Herakles ke kakinya, dan Folos pun mati. Kentaur lainnya yang mati dalam konflik itu adalah Kheiron, yang merupakan sahabat Herakles.

Kheiron adalah kentaur bijaksana yang telah menjadi guru bagi banyak pahlawan. Kheiron mengajari para pahlawan dalam hal berburu dan bertarung. Murid Kheiron yang terkenal di antaranya adalah Iason dan Akhilles. Kheiron adalah satu-satunga kentaur yang abadi sehingga dia tidak langsung mati ketika terkena panah Herakles namun dia tetap merasakan sakit luar biasa akibat racun Hidranya. Untuk dapat lepas dari rasa sakitnya, Kheiron melepaskan keabadiannya dan memberikannya pada Prometheus. Setelah itu Kehiron pun meninggal. Herakles kemudian melanjutkan memburu Babi Erimanthos. Setelah menangkap babi itu, Herakles membawanya hidup-hidup ke hadapan Euristheus. Ketika melihat Babi Erimanthos, Euristheus sangat ketakutan sampai-sampai dia bersembunyi dalam sebuah gentong perunggu. Euristheus lalu menyuruh Herakles melepaskan babi itu.

5. Membersihkan kandang kuda Raja Augeas

6. Membunuh Burung-burung Stimfalia

7. Menangkap Banteng Kreta

8. Mengambil Kuda-kuda Betina Diomedes

9. Mengambil sabuk Hippolita

10. Mengambil ternak Gerion

11. Mengambil apel Hesperides

12. Menangkap Kerberos