Artikel ini terinspirasi setelah menonton acara televisi "MISTER TUKUL Jalan-jalan" di Trans7 barusan (14/12/2013), inilah sedikit cerita tentang mitos di daerah Brebes.
Tempat paling angker di Tanjung Brebes hingga saat ini masih menjadi misteri. Mitos yang beredar mengenai tempat angker yang ada di Brebes masih saja menjadi tanda tanya untuk masyarakat di luar kota tersebut. Apakah benar Kali Pemali adalah tempat paling angker di daerah itu? Tidak sedikit cerita dari masyarakat setempat tentang Kali Pemali ini berkembang ke masyarakat luar Tanjung Brebes.
Setiap tahunnya, tempat angker tersebut dipercaya selalu meminta tumbal, dan masyarakat setempat pun sudah biasa mendengar atau melihat kematian di Kali Pamali. Asal mula nama Brebes sendiri disinyalir oleh banyak orang sebagai tempat dengan letak geografis pada masa dulu yang sering tergenang air sehingga lambat laun merembes kembali ke tanah. Ada juga yang berpendapat bahwa munculnya nama Brebes diambil dari hubungannya dengan masuknya ajaran Islam yang perlahan menyebar dan merembes di wilayah tersebut.
Sementara itu, cerita mengenai Kali Pamali yang terletak di Tanjung Brebes memiliki asal mula cerita tersendiri. Pada zaman dahulu, terdapat sebuah gunung bernama gunung“Baribis” yang membentang panjang ke bagian utara Jawa hingga akhirnya bergabung dengan sungai-sungai lainnya menjadi dan menjadi kali besar yang bermuara di laut jawa.
Konon sungai“Baribis” dari cerita penduduk setempat tersebut dipercaya sebagai tempat yang bertuah sehingga banyak pula masyarakat yang percaya bahwa di sana terdapat buaya yang hidup dan memakan banyak korban. Cerita ini kemudian berkembang hingga sekarang dan masyarakat setempat pun memercayainya sebagai makhluk halus yang menunggu Kali Baribis atau yang sekarang disebut Kali Pamali. Konon makhluk halus tersebut berwujud ular berkepala kerbau. Di kali tersebut, orang dilarang untuk mandi, mencuci pakaian, dan menyebrangi sungai tersebut. karena banyaknya larangan itulah maka sungai tersebut disebut dengan Kali Pamali.
Perubahan nama tersebut juga dipengaruhi oleh cerita pada zaman dahulu mengenai perang antara Arya Banga dan Ciung Wanara. Pada saat itu, Arya Banga tidak sabar untuk menyerang pasukan Ciung wanara Yang berada di seberang sungai. Padahal, sebelum penyerangan dilakukan oleh Arya Banga, ia mendapatkan pesan untuk bersabar dan tidak menyeberangi sungai. Jika pasukan Arya Banga tetap menyerang Pasukan Ciung Wanara, maka pasukan Arya Banga akan mengalami kekalahan dan hanyut oleh aliran sungai.
Dari peristiwa tersebutlah maka Baribis yang juga disebut Belibis menjadi suatu peringatan“pepeling”yang kemudian berubah menjadi“pepenget”,“pepali”, hingga akhirnya“pemali”atau“pamali”.
Sejak saat itulah maka sungai atau kali tersebut dianggap sebagai tempat paling angker di Tanjung Brebes karena bukan saja kepercayaan masyarakat, tapi juga memang banyak yang dijadikan tumbal oleh tempat tersebut sehingga hilang atau tewas di Kali Pamali.
Tempat paling angker di Tanjung Brebes hingga saat ini masih menjadi misteri. Mitos yang beredar mengenai tempat angker yang ada di Brebes masih saja menjadi tanda tanya untuk masyarakat di luar kota tersebut. Apakah benar Kali Pemali adalah tempat paling angker di daerah itu? Tidak sedikit cerita dari masyarakat setempat tentang Kali Pemali ini berkembang ke masyarakat luar Tanjung Brebes.
Setiap tahunnya, tempat angker tersebut dipercaya selalu meminta tumbal, dan masyarakat setempat pun sudah biasa mendengar atau melihat kematian di Kali Pamali. Asal mula nama Brebes sendiri disinyalir oleh banyak orang sebagai tempat dengan letak geografis pada masa dulu yang sering tergenang air sehingga lambat laun merembes kembali ke tanah. Ada juga yang berpendapat bahwa munculnya nama Brebes diambil dari hubungannya dengan masuknya ajaran Islam yang perlahan menyebar dan merembes di wilayah tersebut.
Sementara itu, cerita mengenai Kali Pamali yang terletak di Tanjung Brebes memiliki asal mula cerita tersendiri. Pada zaman dahulu, terdapat sebuah gunung bernama gunung“Baribis” yang membentang panjang ke bagian utara Jawa hingga akhirnya bergabung dengan sungai-sungai lainnya menjadi dan menjadi kali besar yang bermuara di laut jawa.
Konon sungai“Baribis” dari cerita penduduk setempat tersebut dipercaya sebagai tempat yang bertuah sehingga banyak pula masyarakat yang percaya bahwa di sana terdapat buaya yang hidup dan memakan banyak korban. Cerita ini kemudian berkembang hingga sekarang dan masyarakat setempat pun memercayainya sebagai makhluk halus yang menunggu Kali Baribis atau yang sekarang disebut Kali Pamali. Konon makhluk halus tersebut berwujud ular berkepala kerbau. Di kali tersebut, orang dilarang untuk mandi, mencuci pakaian, dan menyebrangi sungai tersebut. karena banyaknya larangan itulah maka sungai tersebut disebut dengan Kali Pamali.
Perubahan nama tersebut juga dipengaruhi oleh cerita pada zaman dahulu mengenai perang antara Arya Banga dan Ciung Wanara. Pada saat itu, Arya Banga tidak sabar untuk menyerang pasukan Ciung wanara Yang berada di seberang sungai. Padahal, sebelum penyerangan dilakukan oleh Arya Banga, ia mendapatkan pesan untuk bersabar dan tidak menyeberangi sungai. Jika pasukan Arya Banga tetap menyerang Pasukan Ciung Wanara, maka pasukan Arya Banga akan mengalami kekalahan dan hanyut oleh aliran sungai.
Dari peristiwa tersebutlah maka Baribis yang juga disebut Belibis menjadi suatu peringatan“pepeling”yang kemudian berubah menjadi“pepenget”,“pepali”, hingga akhirnya“pemali”atau“pamali”.
Sejak saat itulah maka sungai atau kali tersebut dianggap sebagai tempat paling angker di Tanjung Brebes karena bukan saja kepercayaan masyarakat, tapi juga memang banyak yang dijadikan tumbal oleh tempat tersebut sehingga hilang atau tewas di Kali Pamali.
No comments:
Post a Comment