Ahool, nama ini diberikan karena hewan ini mengeluarkan suara seperti "ahOOOooool" yang panjang. Ahool dikatakan berbentuk seperti kelelawar, dan dideskripsikan sebagai ukuran anak berumur satu tahun dengan rentang sayap raksasa kira-kira 12 kaki. Ahool juga dideskripsikan memiliki bulu pendek, berwarna abu-abu gelap, memiliki mata hitam yang besar, lengan pendukung yang rata, sayap kasar dan berkepala seperti monyet, berwajah seperti manusia dengan muka yang rata.
Ahool sering terlihat jongkok di hutan, dengan sayap tertutup dan rapat di tubuh Ahool, kakinya terlihat untuk menunjuk ke belakang (terbalik). Diperkirakan bahwa Ahool adalah makhluk nokturnal, yang menghabiskan hari-nya tersembunyi di gua-gua yang terletak di belakang atau di bawah air terjun, dan ketika malam hari Ahool menelusuri sungai untuk mencari ikan besar untuk dimakan. Satu laporan mengenai Ahool terjadi pada tahun 1925 ketika seorang naturalis bernama Dr. Ernest Bartels ahli ilmu burung mencatat bahwa ketika Bartels tengah menjajaki air terjun di lereng Pegunungan Salak ia melihat kelelawar raksasa tidak dikenal (Ahool), terbang tepat di atas kepalanya. Dua tahun kemudian pada tahun 1927, sekitar pukul 11.30 WIB, Dr. Ernest Bartels ditemui Ahool lagi, kali ini ketika dia berbaring di tempat tidur, di dalam rumah jerami dekat ke Sungai Tjidjenkol di Jawa Barat. Ia mendengarkan suara dari tengah hutan, tiba-tiba suara yang terdengar datang dan mendekat langsung di atas gubuknya, suara itu memekik keras dan jelas tampak mengucapkan "A Hool!".
Dr. Bartels mengambil obor dan berlari keluar dari gubuknya ke arah suara tersebut. Kurang dari 20 detik kemudian ia mendengar lagi, sebuah teriakan "A Hool!" yang melayang kembali ke arahnya dari hilir dengan jarak cukup jauh. Saat ia akan ingat beberapa tahun yang lalu, ia terpaku pada suara Ahool, bukan karena dia tidak tahu apa yang didengar, yaitu asal suara Ahool tersebut. Pada suatu waktu, Bartels telah menyarankan bahwa mungkin makhluk itu bukan kelelawar, tetapi beberapa jenis burung, mungkin burung hantu yang sangat besar, namun teori ini tidak didukung baik oleh orang lain dan ditolak oleh teman-temannya. Mereka meyakinkannya dengan tegas bahwa kelelawar berbeda dengan burung.
No comments:
Post a Comment